Assalammualaikum fellas …
Ai nak crita apa kat entry ni?
Dear my fellas, this is a huge story, one of my dearly babes now has reverted
to Islam. Alhamdulillah. MashaAllah, ai was studying for le coming examinato in
our surau when they were approaching me to salam *salam to each other when we
entering the musolla is our routine here. At first when ai saw her wearing
tudung and entering the surau, ai was like “hmm, maybe she wanna know how it’s like to be a muslim coz
as far ai know, this babe *starting here
ai will call her muslimah is really curious about our Islam and ai know she’s
doing a little kajian here and there about other religion too.
Chatting punya chatting about
study till then one of them *my usrah mate give me a hint about her, oh my oh
my, ai was like “REALLYYY???” then terus ai peluk cium dia dan empangan air
batang lupar pun pecah berderai. The terharu moment and speechless moment masa
tu memang tak boleh nak cerita. TERHARU gila kau jahh…. Eheh
Then after the drama drama drama
scene, ai pun soal selidik about the hidayah that Allah gives to her. And
thanks to le baby for sharing her experience to me.
Ai remember when she said this, “ai
always wondering this, if there is only ONE GOD, why is there so many
religions?” so she keep asking herself and start her journey mencari hidayah.
Alhamdulillah, Allah pilih dia untuk terima hidayahnya.
Lepas tu kita orang sibuk
searching nama baru untuk dia, and my favourite one is Dzihni Hana bermaksud Dzihni
– pengertianku/pemahamanku dan Hana-kebahagiaan. But then now tak pasti lagi
dia pilih nama apa sebab banyak sangat choices. No worries dear, asalkan nama
tu membawa maksud yang baik.
![]() |
[kredit] |
“nikmat Tuhanmu yang manakah yang
engkau dustakan…?”
(Fabiayyi' ala irobbikuma
tukadziban)
Sepanjang hari ni, ai asyik
teringatkan ayat ni, dalam surah ar-rahman, ayat ni diulang sebanyak 31 kali.
Fellas, let’s reflect ourselves
today,
am ai really a grateful servant?
Am ai fulfilling His right as my
creator?
Kalau muslimah tadi Allah berikan
hidayah tu kita nampak nikmatnya, kenapa nikmat Islam sejak lahir yang Allah
beri tu kita tak nampak? Kuliah subuh by le ustaz pagi tadi juga sangat
menyentuh hati ai, pengisiannya hanyar berkisar tentang bersyukur *common thing
yang orang selalu sebut but then ai tiba-tiba terfikir, betul ka ai ni supa
dupa really bersyukur?? *hantuk kepala kat cermin
Dan satu lagi pesan le ustaz
ialah doa untuk sahabat, helloooo, sahabat pun kita kena bersyukur ya fellas,
selain keluarga, sahabat adalah golongan kedua malah bagi sesetengah orang,
sahabat adalah golongan pertama yang mereka cari untuk curhat di masa kering
dan basah *read as susah dan senang
So fellas, bukak buku catatan
harian anda dan tulis sebanyak mana kita berdoa untuk le sahabat yang kita duk
curhat setiap hari tu? Sebanyak kita bersyukur dikurniakan sahabat di sisi? Dan
sebanyak mana kita sanggup berkorban untuk le sabahat sekalian alam?
Here is the story yang le ustaz
share pagi tadi, so ai buat searching sikit untuk tahu lebih lanjut:
Kisah Rela Berkorban untuk
Saudara Seiman
Setelah perang selesai dan
dimenangkan oleh pasukan kaum muslimin, di medan Yarmuk tergeletak beberapa
pejuang Islam, sahabat Rasulullah saw dengan badan penuh luka. Mereka adalah
Ikrimah bin Abi Jahal, disekujur tubuhnya tidak kurang ada 70 luka, Al Harits
bin Hisyam (paman Ikrimah) dan Ayyasy bin Abi Rabi’ah, dalam
riwayat lain Suhail bin ‘Amru.
Saat ketiganya sedang letih,
lemah, dan kehausan serta dalam keadaan kritis, datanglah seorang yang mau memberikan
air kepada salah seorang diantara mereka yang sedang kepayahan.
Ketika air akan diberikan kepada
Al Harits dan hendak diminumnya, dia melihat Ikrimah yang sedang kehausan dan
sangat membutuhkan, maka dia berkata, “Bawa air ini
kepadanya !”.
Air beralih ke Ikrimah putra Abu
Jahal, ketika dia hendak meneguknya, dilihatnya Ayyasy menatapnya dengan
pandangan ingin minum, maka dia berkata, “Berikan
ini kepadanya !”.
Air beralih lagi kepada Ayyasy,
belum sempat air diminum, dia sudah keburu syahid. Maka orang yang membawa air
bergegas kembali kepada kedua orang yang membutuhkan air minum, akan tetapi
ketika ditemui keduanya juga sudah syahid.
Dalam riwayat yang lain pula
ditambahkan: “Sebenarnya Ikrimah bermaksud untuk
meminum air tersebut, akan tetapi pada waktu ia akan meminumnya, ia
melihat ke arah Suhail dan Suhail pun melihat ke arahnya pula, maka Ikrimah
berkata: “Berikanlah saja air minum ini kepadanya,
barangkali ia lebih memerlukannya daripadaku.” Suhail pula melihat kepada
Haris, begitu juga Haris melihat kepadanya. Akhirnya Suhail berkata: “Berikanlah air minum ini kepada siapa saja, barangkali
sahabat-sahabatku itu lebih memerlukannya daripadaku.” Begitulah keadaan
mereka, sehingga air tersebut tidak seorangpun di antara mereka yang dapat meminumnya,
sehingga mati syahid semuanya. Semoga Allah melimpahkan kurnia dan rahmat-Nya
kepada mereka bertiga.
So fellas , kalau ada yang masih
dok fikir dalam kelambu, tu bukalah mata. Hari dah siang, simbah hati dengan
cahaya iman pagi. HEI!
Dengan ini ai nak berhenti
celoteh ai yang ntah apa-apa dan diharapkan bahasa rojak terlampau ini dimaafkan. Wassalam.
No comments:
Post a Comment